PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah hal yang sangat utama pada saat seseorang terkena cedera atau kecelakaan saat bekerja atau saat melakukan aktifitas.
Langkah-langkah dasar
Jangan
pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila
luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari ketinggian dengan keras
atau kekerasan lain. Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya apabila
tindakan anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain. Bertindaklah
dengan cepat apabila penderita mengalami pendarahan, kesulitan
bernapas, luka bakar atau kejutan. Baringkan penderita, dan selimuti
agar tetap hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas. Apabila
penderita muntah-muntah dan anda yakin bahwa tidak ada kemungkinan
terdesak, hubungi dokter dan tanyakan langkah-langkah apa yang harus
anda ambil sebelum dokter tiba di tempat si penderita. Periksalah
keadaan penderita dengan teliti dan hati-hati, jangan melepas pakaian
dari penderita luka bakar.
Jangan mencuci luka bakar tahap tiga (luka bakar tahap tiga adalah
luka bakar yang telah merusak lapisan kulit yang terdalam). Segera
balut luka dengan penutup steril. Jangan berikan cairan apapun kepada
penderita yang pingsan atau setengah pingsan. Cairan dapat memasuki
saluran pernapasan dan mengakibatkan kesulitan bernapas bagi penderita.
Jangan mencoba menyadarkan orang yang pingsan dengan menampar
wajahnya, menggoncang-goncangkan tubuhnya atau bahkan berteriak. Jangan
berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah.
Menghentikan Pendarahan
Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka.
Apabila luka terlalu lebar, mungkin anda harus menekan luka itu sendiri
agar pendarahan segera terhenti. Tekan terus-menerus. Jangan melepas
tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah
berhenti. Kalau luka terdapat di kaki atau tangan,naikkan tangan atau
kaki sehingga posisinya lebih tinggi dari kepala. Lakukan hali ini bila
anda yakin tidak ada bahaya lain, karena ini akan mengurangi aliran
darah. Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan masih belum
berhenti, mungkin nadi atau pembuluh darah balik terputus, tekan nadi
yang di dekat luka, untuk menghentikan aliran darah dari jantung ke
tempat lain.
· Apabila luka di sekitar telapak tangan dan jari-jari tangan, tekan nadi di pergelangan tangan.
· Apabila
luka terdapat di lengan, tekankan tangan anda pada nadi di ketiak,
tekan pada bagian belakang telapak tangan anda, nadi yang terdapat di
pangkal paha bagian depan agak ke bawah (selangkangan).
· Apabila luka terdapat di wajah, tekankan jari anda pada nadi di bawah rahang bawah.
· Apabila luka terdapat pada kulitt bagian atas kepala, tekan nadi di samping kepala tepat di depan telinga.
· Apabila luka terdapat di leher atau kepala bagian belakang, tekan nadi di leher di bawah telinga.
Gunakan
semacam sapu tangan yang diikatkan pada nadi dekat bagian yang luka
adalah cara lain untuk menghentikan pendarahan. Untuk luka di lengan,
gunakan sapu tangan danlipat kira-kira selebar telapak tangan untuk
mengikat lengan atas sedikit di bawah ketiak. Untuk luka di kaki, buat
ikatan yang kuat sedikit di bawah pangkal paha. Ikatan sapu tangan ini
hendaknya cukup kuat untuk menghentikan pendarahan. Lepas ikatan setiap
sepuluh menit, selama satu menit. Jika pada saat dilepas tidak terjadi
lagi pendarahan, jangan ikat lagi nadi tersebut.
Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut
Singkirkan segala sesuatu yang mungkin mengganggu pernafasan
penderita, misalnya makanan, gula-gula atau lumpur. Baringkan penderita
dalam posisi terlentang. Buka mulut penderita dengan cara menguakkan
rahangnya. Jaga agar selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu
dalam keadaan terbuka. Tutup lubang hidung penderita. Tiup mulut
penderita dan lepaskan mulut anda dari mulut penderita serta perhatikan
apakah mulut penderita mengeluarkan kembali udara yang anda tiupkan.
Jika tidak, periksa sekali lagi barangkali masih terdapat sesuatu yang
menghalangi pernafasan di dalam mulut penderita. Untuk orang dewasa
lakukan 12 tiupan selama satu menit, dan untuk anak-anak diperlukan 20
tiupan tiap menit.
Membantu Denyut Jantung
Lakukan pengurutan segera setelah jantung berhenti berdenyut. Letakkan
kedua telapak tangan anda dalam posisi saling bertumpuk di bagian
paling bawah dada penderita. Tekan dengan telapak tangan bawah sedalam
kurang lebih 5 cm. Ulangi tekanan. Lakukan 60 tekanan dalam 1 menit.
Penderita Schok/Terkejut
Apabila seseorang mengalami schok, wajahnya akan tampak pucat,
tubuhnya dingin dan berkeringat. Nafasnya memburu. Usahakan untuk
membaringkan dan menempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi
daripada kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya. Selimuti
tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas untuknya.
Berikan minuman tak beralkohol kepada penderita dengan menambahkan gula
atau garam pada minuman tersebut, apabila penderita dalam keadaan
benar-benar sadar. Ajaklah penderita bercakap-cakap atau bujuklah
dengan kalimat-kalimat yang menyenangkan sambil menggenggam tangannya.
Tersedak Makanan
Berdirilah di belakang penderita dan peluklah pinggangnya dengan kedua
tangan.biarkan kepala dan tubuh bagian atasnya menggantung
kedepan.kepalakan salah satu tangan anda dan tekan kepala ini pada perut
bagian atas,tepat dibawah tulang iga dan diatas pusat. Tarik kuat-kuat
kepalkan tangan anda ke arah atas. Ulangi beberapa kali hingga makanan
keluar dari tenggorokan penderita.
Bahan Kimia Atau Serangga Mengenai Mata
Baringkan korban dan tuangkan air kedalam matanya untuk menghilangkan
bahan kimianya, kemudian kompreslah dengan kain kasa steril dan segera
ke dokter. Jika serangga yang mengenai mata, ambillah dengan ujung
saputangan bersih. Namun jika masih terasa tidak enak,Padahal benda
asing tidak tampak,segeralah ke dokter. Jangan sekali-kali mengusap mata
yang terkena bahan kimia atau serangga dengan tangan telanjang.
Digigit Binatang
Cucilah bekas gigitan dengan air yang mengalir,dan tangkaplah
binatang yang mengigit korban untuk diperiksa, terutama anjing pembawa
rabies.bagian tubuh yang biasa terkena kejang antara lain : jari kaki,
jari tangan, hidung dan kuping. Penyebab utamanya karena kedinginan.
Adapun gejalanya, kulit pucat atau kebiruan dan mati rasa pada bagian
tertentu. Untuk mengatasinya, selimuti korban dengan kain hangat dan
usahakan tetap kering (sebaiknya di dalam ruangan tertutup. Kemudian
berilah air hangat, dan jangan sekali-kali menggunakan botol berisi air
panas atau mendekatkan korban dengan kompor pemanas karena dapat
mengakibatkan luka bakar. Biarkan korban istirahat,dan jika terasa
sakit segera bawa ke dokter.
Kemasukan Benda Di Hidung atau Telinga
Benda jangan didorong ke dalam, bila hendak mengeluarkannya.jangan
mencoba mengeluarkan benda yang keras dan licin seperti kelereng. Namun
bila bendanya empuk dan letaknya tidak terlalu dalam dapat dikeluarkan
dengan pinset . Cara lain adalah dengan menyuruhnya bersin. Jika benda
tetap bersarang, sebaiknya segera dibawa ke dokter.
Keracunan
Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa )sebanyak mungkin hingga
korban bisa muntah, dan bawalah ke dokter.meski demikian, tidak selalu
korban muntah.
Kram Panas
Orang yang bekerja di tempat panas, biasanya mengalami kram pada
bagian tubuhnya. Untuk mencegahnya, usahakan agar mereka banyak minum
air dingin yang diberi sedikit garam. Adapun gejala orang terkena kram
panas, biasanya kaki dan punggung terasa kaku, serta sulit bernafas
mengatasinya dengan memindahkan korban keruangan dingin dan berilah
minum air dingin tambahkan sedikit garam sambil dipijat bagian tubuhnya
yang kaku.
Luka Bakar
Berilah air dingin atau es ditempat yang terbakar, jika lukanya masih
tahap pertama, hingga rasa sakit hilang. Jika lukanya sudah melepuh,
lepaskan semua pakaiannya tutup dengan kain dingin hingga sakitnya
hilang, kemudian bawa ke rumah sakit.
Luka Infeksi
Kompreslah dengan air garam panas, agar nanah segera keluar. Namun
jika kelenjar di ketiak dan dan selangkangannya terasa sakit, segera
bawa ke dokter karena infeksi sudah menjalar serius.
Luka Lecet dan Tersayat
Cucilah dengan air dan sabun, dan tutuplah luka dengan plester atau
band aid, tensoplast. Namun jika luka besar, harus segera ditangani
dokter.
Patah Tulang
Lindungilah agar dapat menyelamatkan korban dan luka yang lebih parah.
Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum
mahir melakukannya. Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh
diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras.
Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan
bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke dokter. Patah tulang selangka,
balut seperti balutan ransel, dan segera bawa ke dokter. Adapun patah
tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat atau setumpuk Koran guna
menyangga, dan balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.
Pendarahan
Kompreslah luka dengan kain suci hama hingga pendarahan berhenti, atau
angkatlah bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari bagian tubuh
lainnya. Untuk pendarahan berat, cepatlah tekan lukanya kuat-kuat
dengan kain bersih, kemudian bersihkandan balut sebelum membawanya ke
dokter.
Pingsan
Baringkan korban di tempat tidur atau di lantai, agar korban tidak
melukai dirinya. Lepaskan baju yang melekat pada dirinya, letakkan
kepala menghadap samping dan jangan letakkan benda kasar diantara
giginya. Jika sawan tidak segera berhenti, segeralah ke dokter.
Sengatan Matahari
Hindarkan korban dari shock dan segera pindahkan ke ruangan dingin
namun jangan sampai badannya terlalu kedinginan. Kalau mukanya nampak
merah, letakkan kepalanya agak tinggi, dan sebaiknya kalau mukanya
nampak pucat, letakkan kepalanya lebih rendah. Bila kulit menegang,
gosoklah dengan salep anti sengatan matahari. Jika kulit panas sekali
hingga melepuh, sebaiknya dirawat dokter.
Sengatan Serangga
Bekas sengatan lebah, biasanya berbahaya jika terpegang jari karena
kemungkinan masih mengandung bisa. Sebaiknya menggunakan pinset. Bekas
gigitan lebah, berilah salmiak atau ammonium untuk menghilangkan gatal
dan mencegah bengkak. Namun jika bengkak telah muncul, kompreslah segera
dengan es. Jika korban alergi terhadap sengatan serangga tertentu,
segeralah meminta pertolongan dokter.
Schok
Schok biasanya terjadi bersamaan dengan kehilangan darah amat banyak,
kesulitan pernapasan, terbakar dan lain-lainnya. Gejala penyakit ini
dapat menyerang siapapun dan di manapun. Untuk schok karena aliran
listrik, segeralah putuskan hubungan strum. Kemudian jauhkan korban dari
aliran listrik tersebut, dan bantulah pernafasan dengan “bantuan mulut
ke mulut”. Jika korban tampak kedinginan, berilah selimut. Sebaiknya
jika kepanasan sinar matahari, lindungilah di tempat yang teduh.
Tenggelam
Jika mungkin, berilah korban bantuan nafas lewat mulutnya ketika masih
dalam air, dan begitu keluar dari air. Bila perut korban nampak
kembung, letakkan korban di atas perut dan tangan di bawah perutnya
untuk mengangkat korban. Jika korban tidak bergerak, maka harus segera
diberi bantuan nafas di rumah sakit, karena harus dilakukan oleh yang
ahli.
Terkilir
Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya,
untuk mencegah pembengkakan dan pendarahan dari dalam, lalu segera
meminta pertolongan ahli atau dokter. Khusus untuk lutut yang terkilir,
segera bawa ke dokter, karena jika ditangani oleh yang kurang
professional, akan berakibat buruk di kemudian hari.
Tertelan
Tidak perlu memberinya minuman atau makanan banyak atau bahkan obat
murus untuk mencuci perut korban. Perhatikan, apakah benda tersebut
telah ada pada kotoran yang dibuangnya. Namun bila muntah-muntah dan
perutnya terasa sakit dan tertahan di leher, korban harus segera dibawa
ke dokter.
Pencegahan Penyakit
Setiap orang dapat melakukan pencegahan penyakit terutama dengan
memelihara kebersihan (sanitasi) lingkungan dan menu makanan. Sebab
banyak kasus menunjukkan bahwa infeksi yang sering terjadi pada sistem
pencernaan, ditularkan dari orang ke orang hanya karena yang tercemar
sanitasi yang buruk dan makanan.
0 komentar:
Posting Komentar