Selasa, 08 Januari 2013

Sulitnya Mengungkap Kasus Dugaan Perkosaan RI

Polisi olismengaku sudah memeriksa 14 saksi terkait kasus meninggalnya RI (11), bocah kelas 5 SD asal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Namun, sampai saat ini polisi mengalami kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut akibat minimnya informasi.

"Proses penyelidikan telah memeriksa 14 saksi yang terdiri atas korban, orang tua, empat kakak kandung, teman kakak, kakak ipar, dan teman-teman SD-nya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Senin (7/1/2013).

Rikwanto mengatakan bahwa Kepolisian sampai saat ini belum ada menetapkan tersangka karena dari hasil pemeriksaan belum mengarah ke orang tertentu.

"Keterangan para saksi sudah dicek, apakah sesuai dengan yang ada di lapangan. Saat ini pemeriksaan belum ada mengarah ke siapa-siapa. Jadi polisi masih mengumpulkan keterangan. Diharapkan ada saksi baru sehingga kasus ini bisa mencapai titik terang," ujar Rikwanto.

Rikwanto menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan yang telah dikumpulkan, diketahui bahwa ada perubahan pada diri RI sejak awal November. Hal itu terlihat pada perilaku dan kebiasaan yang tiba-tiba berubah drastis.

"Kondisinya menurun, dia seperti kehilangan gairah. Yang biasanya senang bermain, jadi lebih sering di rumah. Dan jika pakaian dalam biasanya dicucikan ibunya, tapi tiba-tiba cuci pakaian dalamnya sendiri. Jalannya juga sedikit mengangkang," terang Rikwanto.

RI mengalami kejang-kejang sejak Sabtu, 29 Desember 2012, dan dibawa ke RSUPP. Dari hasil pemeriksaan Tim Dokter, RI terindikasi menderita tifus dan panas tinggi. Selain itu, ada kerusakan baik di dubur maupun alat kelamin akibat benda tumpul. Dia diduga korban kekerasan seksual berdasarkan luka berat pada kemaluannya itu.

RI, adalah puteri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami istri A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. RI meninggal pada Minggu (6/1/2013) di RS Umum Pusat Persahabatan (RSUPP)

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Diberdayakan oleh Blogger.